PENTING !!! Jangan Jadi Manusia Anti Kritik
Sering kali kita memikirkan hal-hal yang kecil dan menjadi penghalang untuk melakukan sesuatu. Jika menuai kritikan sering kali kita memperlakukannya seperti keadaan darurat yang harus cepat ditangani. Sepenting dan sedarurat itukah kritikan yang kita terima ?. Jika ingin tenang janganlah kita jadi manusia yang anti kritik.
Image by pressfoto on Freepik |
Kebanyakan dari kita dalam menilai kritikan adalah sesuatu hal yang sangat serius dan melihat kritikan tersebut seperti keadaan darurat. Jika hal tersebut dibiarkan, kita akan merasa tidak tenang seolah-olah berada dalam suasana pertempuran yang hebat.
Sebenarnya, kritikan tidak lebih dari bagaimana orang lain menilai diri kita. Tindakan kita terhadap sesuatu, atau cara kita berfikir akan menjadi sorotan bagi orang lain. Kesalahan sedikit saja akan bisa menimbulkan penilaian-penilaian negatif terhadap diri kita, jika salah dalam memilih tindakan, maka ini akan menjadi masalah yang besar.
Mungkin salah satu dari kita adalah seorang pemimpin. Biasanya seorang pemimpin tidak akan luput dari kritikan. Jika salah bertindak, kita akan merasa diserang dan kita merasa perlu untuk menyiapkan bantahan terhadap kritikan tersebut bahkan menyiapkan kritikan balik. Seandainya hal ini terjadi, maka pikiran kita akan dipenuhi dengan rasa marah atau merasa terluka yang sebenarnya hanya akan membuang energi diri kita sendiri. Semua reaksi akan menguras energi dan membutuhkan mental yang luar biasa.
Cara Agar Tidak Menjadi Anti Kritik
Bereaksilah sewajarnya untuk menanggapi pandangan-pandangan orang terhadap diri kita. Jika kita bereaksi berlebihan ada 2 (dua) hal yang tidak menyenangkan akan terjadi. Pertama, orang yang mengkritik kita akan merasa menang dan menganggap bahwa dirinya benar. Kedua, kita akan merasa sakit hati dan akan mencari perbandingan kritik balik yang akan kita jatuhkan kepada orang yang telah mengritik kita tersebut. Dua hal tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi jika kita bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin dan hati yang tenang.
“Kenyataanya, reaksi negatif terhadap kritik sering kali malah meyakinkan orang yang melontarkan kritik bahwa mereka benar dalam menilai kita” – Richard Carlson.
Sikap atau perilaku yang sangat bermanfaat untuk menyikapi hal demikian adalah dengan cara menerima kritikan tersebut (tidak anti kritik). Menerima kritikan bukan berarti kita adalah orang yang lemah, yang menjadi sasaran gangguan dari orang lain. Menerima kritikan juga bukan berarti akan merusak harga diri kita. Justru dengan sikap anti kritik kita akan jauh lebih lemah. Saya meyakini bahwa menerima kritik dengan baik maka kita akan membuat keadaan jauh lebih baik.
Kita tidak boleh lupa bahwa setiap penilaian orang didasarkan dari sudut pandang tertentu. Arif dan bijaksanalah melihat semua itu. Coba kaji ulang kira-kira dari sudut pandang mana orang tersebut menilai kita sehingga muncul sebuah kritikan. Jika kita telah menemukannya maka balaslah kritikan tersebut dari sudut pandang yang lain. Dengan demikian orang tersebut akan merasa bahwa kita sedang berada di jalan yang benar.
Jangan pernah menyimpan dendam terhadap orang lain yang telah mengkriktik kita. Saya berprinsip bahwa jika seseorang yang dendam kepada orang lain karena sebuah kritikan, maka orang tersebut jauh lebih buruk dan lebih hina dari kritik yang di sangsikan terhadap dirinya.
Cobalah langkah-langkah tersebut. Saya yakin kita akan menemukan banyak manfaat dan keuntungan yang luar biasa dari kritikan orang lain. Jadikan kritikan tersebut sebagai bahan untuk introspeksi diri. Jika memang kita salah, jangan anti kritik, maka perbaiki dan berikan yang terbaik. Hal itu akan mengangkat wibawa kita di mata orang lain.
Anti kritik hanyalah akan membuat anda berada di bibir jurang yang dalah, sehingga anda susah untuk bangkit kembali
~rozi piliang
Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan dapat memberikan pencerahan kepada kita semua. Saya hanyalah anak muda yang masih dalam proses pembelajaran. Pada tulisan ini saya tidak menutup diri. Berikan kritikan dan saran agar saya dapat menjadi yang lebih baik. Terimakasih.
Baca Artikel lainnya di Blog Rozi Piliang